Liputan6.com, Jakarta Legenda sepak bola Afrika, Samuel Eto'o, dihujat karena tindakan brutalnya menghajar seoang pria di luar Stadion 974 setelah dia menyaksikan pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2022 antara Brasil vs Korea Selatan, Senin (5/12/2022) waktu setempat.
Eks pemain Barcelona, Inter Milan, dan Chelsea tersebut, tertangkap kamera melakukan kekerasan terhadap seorang pria hingga videonya viral di media sosial. Eto'o terlihat marah kepada pria yang terlihat memegang kamera tersebut, hingga menghajarnya menggunakan lutut kanan bak seorang petarung MMA.
Baca Juga
Dikutip dari The Guardian, Selasa (6/12/2022), Eto'o yang saat ini menjabat sebagai Presiden Asosiasi Sepak Bola Kamerun, lantas menyampaikan permintaan maaf atas tindakannya.
Advertisement
Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Eto'o, mengatakan dia diprovokasi oleh seorang penggemar yang diduga adalah suporter Aljazair. Kamerun lolos ke Piala Dunia 2022 setelah menyingkirkan Aljazair dalam laga kualifikasi pada bulan Maret 2022.
"Setelah pertandingan Brasil-Korea Selatan, saya bertengkar hebat dengan seseorang yang kemungkinan adalah suporter Aljazair," tulis Eto'o di media sosial.
"Saya ingin meminta maaf karena kehilangan kesabaran dan bereaksi dengan cara yang tidak sesuai dengan kepribadian saya. Saya meminta maaf kepada publik atas insiden yang tidak menguntungkan ini."
Video kekerasan yang dilakukan Eto'o awalnya memperlihatkan pemenang Liga Champions Eropa bersama tiga klub berbeda itu, berpose untuk berfoto dengan penggemar di luar stadion, yang menggelar pertandingan babak 16 besar antara Brasil vs Korea Selatan pada Senin.
Dia kemudian bereaksi terhadap komentar seorang pria yang memegang kamera. Eto'o awalnya coba ditahan oleh orang-orang yang ada di dekatnya, tetapi dia kemudian lolos dan memukul pria itu dengan lutut kanannya, hingga terjatuh ke belakang ke tanah.
Â
Pemicu Keributan
Pria itu, diketahui bernama Saïd Mamouni, yang berasal dari Aljazair, dan mengunggah video di YouTube yang mengatakan bahwa dialah orang yang diserang, dan bahwa dia berada di kantor polisi Qatar untuk mengajukan pengaduan terhadap Eto'o.
Dia mengatakan bahwa Eto'o menjadi kasar setelah bertanya kepadanya apakah dia telah menyuap wasit Gambia Bakary Gassama dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia yang kontroversial antara Kamerun dan Aljazair pada bulan Maret 2022.
Kamerun yang kalah 0-1 di kandang dari Aljazair, memenangkan leg kedua dengan skor 2-1 lewat gol Toko Ekambi di menit-menit akhir perpanjangan waktu dan lolos ke Piala Dunia dengan keunggulan gol tandang.
Federasi sepak bola Aljazair mengajukan keluhan kepada FIFA menuntut pertandingan ulang karena apa yang dianggap sebagai kesalahan wasit oleh Gassama. FIFA menolak keluhan tersebut.
Â
Advertisement
Diprovokasi Wartawan
Sakit hati publik sepak bola Aljazair, juga sempat terbawa ke konferensi pers pertama tim Kamerun di Qatar, sehari sebelum bermain melawan Swiss pada laga Grup G.
Pertanyaan seorang jurnalis asal Aljazair kepada pelatih Kamerun, Rigobert Song, tentang 'membeli kualifikasi' tidak dijawab.
Eto'o mengatakan dalam pernyataannya: “Saya berjanji untuk terus melawan provokasi tanpa henti dan pelecehan setiap hari dari beberapa pendukung Aljazair. Memang, sejak pertandingan Kamerun-Aljazair pada 29 Maret di Blida, saya menjadi sasaran hinaan dan tuduhan kecurangan tanpa bukti.
Â
Angkat Koper
Kamerun harus angkat koper meski sukses mengandaskan favorit juara, Brasil dengan skor 1-0 dalam laga terakhir Grup G Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail, Sabtu (3/12/2022).
Kemenangan atas Brasil tak mampu membawa Kamerun lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Sebab di pertandingan lain pada waktu bersamaan, Swiss berhasil mengalahkan Serbia 3-2.
Meski kalah, Selecao tetap di posisi puncak Grup G Piala Dunia 2022 karena unggul selisih gol dari Swiss. Kamerun kalah poin dari Swiss dan Brasil di klasemen akhir Grup G Piala Dunia 2022.
Kamerun mengakhiri kampanye mereka di Qatar 2022 dengan menempati posisi ketiga Grup G, mengoleksi 4 poin, selisih 2 poin dari Brasil dan Swiss.
Advertisement